”Sesungguhnya yang memakmurkan masjid Allah hanyalah orang-orang yang beriman kepada-Nya dan hari kemudian, serta (tetap) mendirikan shalat, menunaikan zakat, dan tidak takut (kepada siapa pun), kecuali kepada Allah. Maka, mudah-mudahan mereka termasuk orang-orang yang mendapat petunjuk.” (QS Attaubah 9: 18).
Hal pertama yang dilakukan Rasulullah SAW ketika sampai di Madinah dalam rangkaian hijrahnya adalah membangun masjid. Dari sini, kita dapat mengambil pelajaran betapa pentingnya posisi masjid dalam perjuangan kaum Muslim. Masjid itulah yang mengawali perjuangan Rasulullah SAW dan para sahabat dalam menyebarkan risalah Islam.
Sayangnya dewasa ini banyak dari kita terutama para pria yang mempunyai kewajiban memakmurkan masjid justru lebih mementingkan pekerjaan kantornya daripada meluangkan waktu untuk berjama’ah. Demi sebuah profesionalisme, kadang aqidah di nomer 2 kan, atau bahkan nomer sekian dari kegiatan – kegiatan lainnya.
“ … Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal. “ (QS Al Hujuraat 49: 13)
Memakmurkan masjid. Masjid di bangun untuk di makmurkan. Rumah Allah yang seharusnya di penuhi oleh jama’ah yang ingin dekat dengan sang PEMILIK. Untuk menampung aktivitas umat juga menyatukannya sebagai sebuah kekuatan yang luar biasa. Seharusnya para pemuda Muslim menambatkan hatinya kepada masjid. Sebagai mujahid yang akan berada di barisan terdepan dalam membela agamanya. Generasi penerus umat yang akan menentukan masa depan sebuah bangsa dan agamanya.
Rasulullah SAW bersabda, ”Negeri yang paling dicintai Allah adalah masjid-masjidnya” (HR Muslim dari Abu Hurairah).
Masjid adalah tempat yang dimuliakan Allah SWT. Dari sinilah memancar karunia dan keberkahan Allah SWT untuk orang-orang yang hatinya selalu terkait dengan-Nya. Suatu tempat yang tidak ada satu pun masjid di dalamnya akan hampa dari keberkahan-Nya. Dan, tempat yang hampa dari keberkahan-Nya akan selalu dirundung masalah demi masalah yang membuat penghuninya hidup dalam ketidaknyamanan dan ketidaktenteraman.
Allah SWT menyebutkan bahwa masjid hanya layak untuk manusia-manusia yang bertakwa,
”Masjid yang layak kalian tempati adalah yang dibangun atas landasan takwa sejak pertama kali. Di dalamnya, orang-orang suka membersihkan diri dari dosa. Allah mencintai orang-orang yang membersihkan diri mereka” (QS Attaubah 9: 108).
Mari mulai meramaikan dan memakmurkan masjid, tidak hanya sekedar di bulan Ramadhan dan Jum’at saja. Namun mengusahakannya di setiap waktu sholat, terutama Subuh dan Isya. Dengan begitu kita juga melatih diri untuk sholat tepat waktu, berjama’ah dan mempererat ukhuwah dengan sesama saudara Muslim. Dalam jama’ah tidak lagi ada perbedaan, tidak ada lagi pangkat dan jabatan, tidak lagi memandang kaya dan miskin. Setidaknya seperti yang sudah saya tulis diatas, Masjid memiliki fungsi sebagai sarana menegakan ukhuwah, meniadakan perbedaan dan mengutamakan keadilan. Allahu a’lam.
Sumber : Mandacutie
Tidak ada komentar:
Posting Komentar