06 September 2008

Penggunaan Madu Sebagai Obat Luar

Dalam uraian lain di blog ini insyaallah dijelaskan beberapa bukti mengenai efektifitas madu dalam penyembuhan luka, berikut adalah penerapan yang direkomendasikan.

1. Jumlah madu yang diperlukan tergantung dari cairan yang keluar dari luka. Frequency penggantian pembalut madu tergantung dari berapa cepat madu tercampur dengan cairan yang keluar dari luka. Untuk luka yang tidak mengeluarkan cairan, penggantian pembalut dapat dilakukan dua kali dalam satu minggu.

2. Penerapan yang baik adalah madu ditaruh dahulu pada pembalut yang dapat menyerap madu, karena apabila dituangkan langsung ke luka akan menyebar kemana-mana dan tidak mengenai sasaran.

3. Madu umumnya tidak langsung terserap ke pembalut tetapi melaui pelekatan pembalut pada bagian tubuh yang luka dan pengaruh panas tubuh. Apabila madu terlalu kental dapat dicairkan dengan air sebanyak 1/20 bagian madu.

4. Pada kondisi tertentu madu dapat dioleskan langsung ke bagian tubuh yang luka baru kemudian ditutup dengan pembalut yang adhesive, namun cara ini tidak direkomendasikan bila luka mengeluarkan cairan.

5. Untuk luka yang mengeluarkan cairan yang banyak, pembalut madu yang kedua dapat diterapkan diatas pembalut yang pertama untuk menampung rembesan cairan dari pembalut pertama. Pembalut kedua ini sebaiknya digunakan jenis polyurethane karena apabila digunakan pembalut yang menyerap akan menjauhkan madu dari luka.

6. Apabila dalam kasus tertentu pembalut madu tidak dapat langsung diterapkan pada luka (misalnya takut lengket), maka dapat dipakai pembalut yang tidak lengket dahulu untuk menutup luka – baru kemudia pembalut madu. Pembalut antara tersebut harus yang berpori-pori agar madu dapat mencapai bagian tubuh yang luka.

7. Pembalut alginate yang diisi madu dapat juga dipakai sebagai pengganti pembalut dari kapas/selulose karena alginate akan berubah menjadi gel lunak yang mengandung madu.

8. Rongga-rongga di daerah luka perlu diolesi dahulu dengan madu sebelum pembalut madu diterapkan, hal ini agar komponen antibacterial dari madu seluruhnya terserap oleh jaringan madu.

9. Madu aman untuk dioleskan langsung ke daerah luka yang terbuka karena madu selalu larut dalam air dan mudah dibersihkan.

10. Karena infeksi juga mungkin terjadi pada jaringan disekitar bagian tubuh yang luka, pembalut perlu diperluas sampai menutupi sekitar daerah yang mengalami luka.

Dianjurkan dalam penerapan pengobatan dengan madu ini, pasien tetap dalam pengawasan dokter yang berkompeten

sumber : rumahmadu.com

Tidak ada komentar: