29 Juli 2011

Penetapan Awal Puasa Ramadhan 2011 1432 H


Penetapan Awal Puasa Ramadhan 2011 1432 H. Bulan Suci Ramadhan sebentar lagi akan segera kita masuki. Berbagai persiapan menjelang bulan puasa ramadhan 2011 1432 Hijriah ini pun sudah dilakukan beberapa kegiatan kegiatan keagamaan. Penetapan Awal Puasa Ramadhan 2011 1432 H. Sebagai awal mulainya Puasa Ramadhan di tahun 2011 ini masih banyak perlu pertimbangan yang matang untuk menentukan tanggal yang pas dan benar benar pasti, dengan hisab (perhitungan),  proses Rukyatul (melihat) Hilal (penampakan bulan sesaat setelah matahari terbenam) untuk menentukannya.
Berikut informasi yang saya kutip dari beberapa situs portal berita online Indonesia:
Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur memastikan awal Ramadhan 1432 jatuh pada 1 Agustus 2011 mendatang. Keputusan ini merupakan hasil musyawarah ahli hisab Majelis Tarjih PWM yang digelar di kantor PWM, Jalan Kertomenanggal, Surabaya, Senin 27 Juni 2011.
“Hasil hitung dengan sistem hisab hakiki yang digelar dengan tim dari markas Majelis Tarjih Tanjung Kodok, Lamongan, memutuskan awal Ramadhan tepat pada 1 Agustus 2011,” kata Nadjib Hamid, Sekretaris PWM Jawa Timur, Senin 27 Juni 2011.
Menurut Nadjib, hasil hitung Majelis Tarjih menunjukkan bahwa ijtimak akhir 29 Sya’ban 1432 akan terjadi pada 31 Juli 2011 pukul 01.39.42 WIB sampai pada pukul 01.41.09 WIB.
Pada saat itu, matahari terbenam kemungkinan besar akan terjadi pukul 17.31.51 WIB dengan hilal (penampakan bulan sesaat setelah matahari terbenam) akan terlihat 7 derajat selama 7 menit 36 detik hingga 16 menit. “Dengan tampaknya hilal ini, kesimpulanya pada Senin 1 Agustus 2011 berarti adalah awal Ramadhan,” ujar Nadjib.
Sementara itu, Wakil Katib Syuriah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur, Kiai Abdurrahman Nafis, mengatakan NU hingga saat ini belum berani memutuskan awal Ramadhan.
“Sesuai tradisi, NU tak hanya dengan hisab (perhitungan). kita juga akan lakukan Rukyatul (melihat) Hilal (penampakan bulan sesaat setelah matahari terbenam),” kata Abdurrahman.
Rukyatul Hilal sendiri rencananya akan digelar di beberapa titik, seperti Bukit Condro Dipo, Gresik; Tanjung Kodok, Lamongan; Menara Mesjid Al-Akbar, Surabaya; Pantai Ngeliyep, Malang; Pantai Serang, Blitar.
Rukyatul Hilal akan dilakukan pada 30 Juli atau pada 29 Sya’ban 1432 nanti. “Hasil Rukyatul Hilal ini lantas kita sampaikan ke PBNU untuk dikirim ke Menteri Agama,” ujar Abdurrahman.
PWNU sendiri, tambah dia, dalam hal ini berperan sebagai peng-ikbar(pengabar), sedangkan isbat atau keputusan final akan diambil PBNU yang bekerja-sama dengan Menteri Agama.
tempo
============
Kementerian Agama Kantor Wilayah Sumsel memperkirakan awal Ramadhan pada tahun ini, jatuh pada 1 Agustus 2011. Pasalnya, posisi hilal berada di atas lima persen dan hasil perhitungan ini sesuai hasil hisab Ormas Islam terbesar di Indonesia, yakni Nahdatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah.
Kakanwil Kementerian Agama Sumsel Drs H Najib Khaitami MM didampingi Humas Saefuddin Latief, Senin (4/7) mengatakan, tim hisab dan rukyat Kementerian Agama sudah melakukan perhitungan dan posisi hilal berada di atas lima persen sehingga tidak diragukan lagi awal Ramadhan di 1 Agustus 2011.
Namun untuk lebih memastikan lagi atau menyakinkan lagi, Tim Hisab dan Rukyat pada 31 Juli tepat pukul 17.00-18.00 akan melihat langsung posisi hilang (rukyatul hilal) di atas Hotel Aryaduta Palembang.
“Secara nasional, kita akan melihat hilal di akhir Juli. Ini untuk memastikan, dan langkah ini dilakukan kementerian agama di beberapa titik di Indonesia. Jika memang saat itu ada hilal atau tidak akan dibuatkan berita acara dan petugas diambil sumpah,” katanya.
Kalau pun nanti terjadi perbedaan, ungkap Najib Khaitami, maka umat Islam diharapkan dapat mewarnai perbedaan itu dengan saling menghormati karena pendekatan dan metode yang dipakai berbeda-beda.
“Insya’allah, semua akan serentak dalam menetapkan awal Ramadhan. Kalau ada perbedaan, itu rahmah,” katanya.
Terpisah Ketua Tim Badan Hisab dan Rukyat Provinsi Sumsel Drs HM Teguh Sobri MHi, mengatakan hal serupa, karena pada saat 31 Juli posisi hilal sudah berada di atas ufuk dan awal Ramadhan bertepatan 1 Agustus 2011.
Kemungkinan Bareng
Lantas, bagaimana dengan 1 Syawal (Idul Fitri 1432 H)? Menanggapi pertanyaan ini, Teguh Sobri memberikan dua jawaban. Pertama, kemungkinan berbeda terjadi sangat tipis karena pada 29 Ramadhan itu, ketinggian hilang di bawah 2 derajat. Namun kemungkinan Idul Fitri berbarengan karena di 29 Ramadhan posisi hilal sudah hampir mendekati dua derajat.
“Kita harapkan bisa merukyat sehingga ada kepastian. Namun kita juga harapkan ada persamaan pada pelaksanaan Idul Fitri,” katanya.
Ormas Islam
Sebelumnya, secara nasional dua ormas Islam terbesar di Indonesia, Nahdatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah menetapkan perhitungan hisab awal Ramadhan tahun 1432 Hijriyah, serempak jatuh pada tanggal 1 Agustus 2011. Dengan perhitungan hisab itu, Muhammadiyah telah memastikan awal Ramadhan 1 Agustus 2011, sedangkan NU masih menunggu hasil rukyatul hilal (melihat hilal secara langsung).
Sesuai dengan hasil musyawarah Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, menetapkan awal Ramadhan tahun 1432 Hijriyah jatuh pada tanggal 1 Agustus 2011.
Dijelaskannya, ijtima’ akhir 29 Sya’ban terjadi pada 31 Juli pukul 01.39.42 sampai dengan 01.41.09. Saat matahari terbenam pukul 17.31.51, dan posisi hilal sudah wujud di 7 derajat 7 menit 36 detik sampai dengan 7 derajat 16 menit.
======
Sementara Ketua PW NU Sumsel Drs H Amri Siregar MM, yang juga Ketua Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banyuasin, membenarkan hasil hisab NU juga memperkirakan awal Ramadhan 1 Agustus. Namun itu bukan sebuah keputusan final, karena harus melihal hilal secara langsung pada 27 Sya’ban nanti.
“Hasil perhitungan memang benar awal Ramadhan 1 Agustus. Tetapi, kita harus memperkuatnya dengan melihat hilal secara langsung di 31 Juli sore. Jika kita melihal hilal di atas ufuk, baru kita buat keputusan,” katanya.(sin)
tribun



Sumber : newoes.com

Tidak ada komentar: